PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) membidik pertumbuhan pendapatan mampu sebanyak 30,9% atau menjadi US$ 14,7 juta tahun ini, dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 11,23 juta. Target ini seiring dengan industri jasa layanan minyak yang terus meningkat.
CFO Pelayaran Tamarin Samudra Henry V Parengkuan mengatakan, pertumbuhan kinerja perseroan pada tahun ini akan ditopang oleh peningkatan kinerja industri jasa layanan minyak lepas pantai akibat harga minyak yang pada level positif pada saat ini.
Sejak Januari 2022 sampai dengan April 2023, harga minyak bergerak fluktuatif, sejak September 2022 harga minyak selalu berada di bawah US$ 100/bbl. Saat ini, perseroan memiliki beberapa kontrak kerja berjalan, yaitu PT Pertamina Hulu Energi OSES di wilayah Central Business Unit (CBU) berakhir sampai dengan 17 November 2022, dan PT Pertamina Hulu Energi OSES di wilayah Drilling Well Intervention (DWI) berakhir sampai dengan Januari 2024.
Oleh karena itu, perseroan memproyeksikan pendapatan meningkat sebanyak 30% menjadi US$ 14,7 juta tahun ini. Bahkan, jumlah ini diperkirakan kembali melesat pada 2024 bisa mencapai US$19,27 juta atau melonjak 23,72%.
Lebih lanjut, tahun ini jumlah EBITDA perseroan diperkirakan mencapai US$ 9,81 juta atau melambung 43,84% dibanding 2022 yang sebesar US$ 6,82 juta. Sedangkan untuk 2024, EBITDA TAMU diproyeksikan US$12,15 juta atau bertumbuh 23,85%.
Sumber: Investor Daily