JAKARTA, investortrust.id – PT Green Power Energy Tbk (LABA) berencana menggelar penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMED) atau rights issue dalam waktu dekat. Perseroan juga berencana menyesuaikan lingkup bisnis hingga penambahan kegiatan usaha.
Aksi tersebut dilakukan setelah terjadi perubahan pengendali dari PT Adyatama Global Investama menjadi PT Nev Stored Energy. Saat ini, pengendali Nev Stored menguasai sebanyak 50,75% saham LABA. Sisanya PT Longping Investasi Indonesia sebanyak 21,75% dan Masyarakat sebanyak 27,5%.
“Perseroan juga berencana mendirikan tiga anak perusahaan lainnya. LABA juga berencana untuk melakukan investasi berupa tanah dan bangunan guna mendukung ekspansi ke depan,” tulis pengumuman resmi Green Power di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (19/12/2024).
Green Power (LABA) sebelumnya mendirikan dua anak usaha, yaitu PT Green Power Energy dan PT Sustainable Energy Development Trading. LABA juga telah menandatangani MoU dengan ECGO selaku produksi motor Listrik dan dengan Presidente da Regiao Administrativa Especial de Oecusse Ambeno (RAEOA) Timor Lest untuk jual-beli listrik.
Sedangkan rencana jangka panjang, Green Power (LABA) akan mewujudkan bisnis solusi energi terbarukan dan berkelanjutan. Dalam bisnis manufaktur baterai pack, perseroan membidik produksi sebanyak 100 ribu baterry pack.
Emiten yang dulu bernama PT Ladangbajar Murni Tbk (LABA) ini juga akan mendorong ekosistem dan infrastruktur Listrik melalui pembanguatan battery pack dan battery swap cabinet. Perseroan menargetkan produksi sebanyak 100 ribu buah baterai.
Dalam bisnis battery swap cabinet, LABA akan menciptakan jaringan stasiun penukaran baterai. LABA juga akan merealisasikan import dan supply aksesoris untuk kebutuhan industry produk kendaraan bermotor Listrik berbasis baterai.
Grafik Saham LABA