PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menargetkan produksi batubara dari Konsesi Jembayan mencapai 6 juta ton. BIPI telah resmi mengakuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong (PTTML) yang memiliki tiga konsesi tambang batubara di Kalimantan, yaitu Jembayan, Sebuku, dan Penajam.
Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman menjelaskan, produksi batubara untuk Konsesi Jembayan ditargetkan sebesar 6 juta ton untuk tahun 2023 dan 2024 mendatang. Demi mendorong target produksi tersebut, alokasi belanja modal PTTML untuk tahun ini mencapai US$ 15 juta hingga US$ 25 juta.
Direktur Utama Astrindo Ray Anthony Gerungan mengungkapkan bahwa akuisisi ini akan memperkuat kinerja keuangan Astrindo, terutama dengan Harga Batubara Acuan (HBA) yang masih tinggi US$ 277,05 per ton pada ada Februari 2023 dibandingkan Februari 2022 sebesar US$ 188,38 per ton. Tambang ini menghasilkan batubara berkualitas tinggi dengan nilai kalori rata-rata 5.500 Kcal/kg (GAR) dan produksi tahunan rata-rata historis sebesar 6 juta ton.
Direktur Astrindo Michael Wong juga menambahkan bahwa dampak langsung dari akuisisi PTTML terhadap prospek keuangan Astrindo sangat luar biasa. Pendapatan Astrindo untuk periode Kuartal III-2022 tercatat sebesar US$ 6,28 juta. Sementara itu, pendapatan PTTML sampai dengan Kuartal III-2022 itu sekitar US$ 244,64 juta. Maka performa Perseroan akan menjadi 6x lipat dari 2021 (year on year).
Sumber: Kontan