PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengincar target produksi nikel 70.000 ton dalam matte pada 2023. Jumlah ini lebih tinggi 7,69% dari target produksi 2022 yang sebesar 65.000 ton.
Sebelumnya, Vale Indonesia mengumumkan bahwa dalam sembilan bulan tahun ini, perseroan telah memproduksi nikel matte 43.907 ton, turun 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Chief Financial Officer Vale Indonesia Bernardus Irmanto menjelaskan, hal itu terutama disebabkan pelaksanaan proyek pembangunan kembali Tanur 4 pada paruh pertama 2022.
Namun, untuk mencapai target produksi 2023, Abu belum bisa menginformasikan nilai belanja modal (capital expenditure/capex) tahun depan. Pada kesempatan yang sama, dia memberitahukan bahwa Vale Indonesia memiliki sustaining capex US$ 130 juta sebagaimana dianggarkan tahun ini.
Sebelumnya, INCO bersama Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou), melaksanakan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pengembangan proyek Blok Pomalaa di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada 27 November 2022. Proyek Blok Pomalaa telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional dengan menggunakan teknologi HPAL Huayou untuk menghasilkan hingga 120.000 ton nikel per tahun.
Sumber: Investor Daily