PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) telah mengantongi restu pemegang saham untuk menggelar pemecahan nilai nominal saham (stock split). Aksi korporasi ini dijadwalkan terealisasi pada awal tahun depan.
Corporate Secretary Superkrane Mitra Utama, Eddy Gunawin menyampaikan, SKRN memecah nilai saham untuk menambah likuiditas. Stock split juga bertujuan agar harga sahamnya bisa lebih terjangkau oleh investor retail sekaligus meningkatkan jumlah pemegang saham publik SKRN.
Aksi korporasi ini dilakukan pada jenis saham biasa (common stock) dengan rasio pemecahan saham 1:5. Sebelum stock split, jumlah saham SKRN ada sebanyak 1,5 miliar dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Setelah stock split, jumlah saham menjadi 7,5 miliar dengan nilai nominal baru di Rp 20 per saham.
Eddy memprediksi, prospek kinerja SKRN pada tahun 2023 bisa secerah tahun ini. Dengan adanya sisa pekerjaan 2022 yang di-carry over ke tahun 2023, manajemen SKRN memproyeksikan ada kenaikan pendapatan sekitar 10%-20% secara tahunan. Dengan strategi tetap menjaga kondisi crane untuk bisa memenuhi permintaan pasar dan juga akan ada penambahan crane di tahun 2023.
Sumber: Kontan