PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil mempercepat pelaksanaan first cut mining operations di proyek Cipta Djaya Selaras Mining pada tanggal 11 Oktober 2022 lalu yang ditargetkan pada akhir tahun 2022. Hal ini merupakan ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi ke sektor pertambangan nikel dan berkembang menjadi sustainable resource company yang mendukung pengembangan sektor pertambangan di Indonesia. Sebelumnya, pada bulan Juni 2022 lalu Petrosea menandatangani kontrak dengan PT Cipta Djaya Selaras Mining dengan nilai kontrak Rp 1,58 triliun selama empat tahun.
Pada kuartal ketiga 2022, Petrosea mencatatkan peningkatan overburden volume sebesar 13,94% secara kuartalan atau quarter on quarter (QoQ) dan coal production sebesar 18,95% QoQ dibandingkan dengan kuartal kedua 2022 sebagai hasil dari peningkatan kegiatan operasional di seluruh proyek pertambangan Perusahaan.
Anto Broto, Sekretaris Perusahaan Petrosea menyampaikan, pencapaian ini merupakan cerminan dari kemampuan PTRO dalam menjalankan operational excellence yang di dukung oleh Minerva Digital Platform serta mine development capabilities.
Ke depannya, strategi Petrosea di bawah kepemimpinan Haji Robert adalah untuk terus menjalankan diversifikasi usaha ke sektor mineral lain melalui penyediaan jasa pertambangan dan rekayasa, pengadaan & konstruksi (EPC) secara berkelanjutan.
Selain itu, strategi jangka panjang Petrosea adalah untuk melakukan repositioning dari sebelumnya kontraktor tambang menjadi mine owner demi memperkuat kinerja perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan di masa mendatang.
Sumber: Kontan