PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) kembali menyepakati kerjasama untuk ekspor perhiasan emas dengan salah satu pelaku bisnis emas di India, Bright Metal Refiners (Bright Gold).
Bright Gold merupakan perusahaan refinery emas dan juga perak yang berlokasi di New Delhi, India. Bright Gold telah bersertifikasi NABL (National Accreditation Board for Testing and Calibration Laboratory) dan BIS (Bureau of Indian Standards) yang memurnikan dan mendaur ulang logam mulia.
Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto menjelaskan India memiliki budaya yang kental dengan perhiasan emas. Konsumsi emas per kapita di India mencapai 0,55 gram dengan total permintaan emas secara nasional mencapai 774 ton pada tahun 2022, namun produksi emas di India tidak bisa memenuhi permintaan dalam negeri.
HRTA ditargetkan mendapatkan tambahan penjualan sekitar 2 ton emas dari ekspor perhiasan emas berkadar 91,6% kepada Bright Gold selama 2 bulan dimulai dari bulan Mei 2023 dan dapat diperpanjang. Nilai komersial atas transaksi ekspor perhiasan emas diestimasikan berkontribusi sebesar US$ 123,66 juta atau setara dengan Rp 1,82 triliun terhadap pendapatan konsolidasian HRTA.
Seiring dengan peningkatan kontribusi ekspor perhiasan, Sandra melihat pendorong pertumbuhan bisnis Perseroan juga berasal dari implikasi positif di dalam negeri yang didukung oleh insentif Pemerintah atas pembebasan PPh bagi pembeli akhir bagi pembeli emas batangan dan penurunan PPn untuk perhiasan emas. Dukungan aktif dari Pemerintah berdampak positif bagi bisnis Perseroan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri.
Sumber: Kontan