PT Hillcon Tbk (HILL) akan terus memperluas pangsa pasarnya di pertambangan nikel dalam beberapa tahun mendatang. Manajemen Hillcon optimistis dalam dua tahun hingga tiga tahun ke depan komposisi pendapatan dari tambang nikel akan lebih dominan dibandingkan batubara.
Direktur Utama Hillcon Hersan Qiu menyatakan sebagai jasa kontraktor pertambangan, sejak 2013 HILL masuk ke pertambangan nikel lantaran melihat prospek bisnis yang cerah. Salah satu pertimbangan Hillcon semakin fokus pada pertambangan nikel karena Indonesia merupakan salah satu negara produsen nikel terbesar di dunia dan sedang agresif melakukan hilirisasi.
Otomatis permintaan nikel meningkat. Dia yakin Hillcon berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan permintaan tersebut. Dia memproyeksikan, permintaan nikel khususnya kadar rendah (limonite) akan semakin tinggi karena ramainya pembangunan smelter High-Pressure Acid Leach (HPAL) untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.
Di sepanjang tahun 2023, Hillcon memproyeksikan kenaikan pendapatan hingga lebih dari 80% secara tahunan. Manajemen HILL memproyeksikan pendapatan mencapai Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun pada tahun ini, naik dari sebelumnya senilai Rp 3,2 triliun di 2022. Dari target pendapatan tersebut, laba bersih di sepanjang tahun ini diproyeksikan senilai Rp 700 miliar hingga Rp 750 miliar.
Sumber: Kontan