Jakarta — Pada perdagangan Selasa (18 November 2025), indeks utama Bursa Efek Indonesia, IHSG, dibuka menguat tipis dan memasuki zona hijau di awal sesi.
Meskipun demikian, sejumlah analis menyoroti potensi koreksi karena faktor eksternal yang menekan pasar.
Kinerja Pasar
- IHSG dibuka pada level sekitar 8.427, kemudian sempat menyentuh titik tertinggi sementara di 8.435 sebelum bergerak fluktuatif menuju level sekitar 8.429.
- Aktivitas perdagangan pagi menunjukkan 5 sektor menguat dan 6 sektor melemah; sektor properti menjadi penguat utama, sementara sektor energi dan teknologi mengalami tekanan.
- Di sisi sentimen eksternal, penguatan dolar AS dan pelemahan rupiah menjadi salah satu faktor yang membatasi penguatan lebih lanjut.
Sorotan & Sentimen
1. Suku bunga dan kebijakan global – Investor masih mencermati arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) dan dampaknya terhadap nilai tukar rupiah serta aliran modal luar negeri ke Indonesia.
2. Support–resistance teknikal – Beberapa analis memberi rentang pergerakan: support sekitar 8.338–8.355, resistance di kisaran 8.440–8.478.
3. Rotasi sektor – Meski indeks menguat, dua kelompok sektor masih berat: sektor energi & teknologi melemah, sementara properti dan infrastruktur mendapat perhatian positif.
Implikasi untuk Investor
- Penguatan IHSG pagi ini bisa menjadi peluang, namun investor perlu hati-hati karena masih ada risiko koreksi, terutama bila sentimen global memburuk.
- Untuk investor jangka pendek: manfaatkan momentum penguatan masing-sektor, tetapi tetapkan batas stop-loss karena potensi fluktuasi tinggi.
- Untuk investor jangka menengah: fokus pada saham yang unggul di sektor properti dan infrastruktur — sektor yang sedang menarik perhatian — sambil memantau efek perubahan kebijakan suku bunga domestik dan global.
- Selain itu, nilai tukar rupiah dan arus modal asing wajib diawasi sebagai barometer tekanan pasar.