PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) gencar mengerek dana pihak ketiga (DPK) terutama dari deposan ritel seiring dengan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Diketahui, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps), sehingga menjadi 4,25 persen.
Sekretaris Perusahaan Bank Raya Ajeng Putri Hapsari mengungkapkan bahwa Bank Raya telah melakukan penyesuaian tingkat suku bunga deposito dalam merespon kenaikan suku bunga acuan itu. Sedangkan, untuk menjaga kinerja keuangan seiring dengan kenaikan suku bunga acuan BI, AGRO telah menyiapkan sejumlah strategi.
Perseroan menyasar deposan ritel sebab sektor tersebut tidak terlalu sensitif dengan kenaikan suku bunga. Lalu, untuk sisi kredit perseroan memaksimalkan margin yang diperoleh melalui penyaluran pinjaman pada sektor digital.
Selain itu, untuk menjaga kualitas pinjaman, Bank Raya memanfaatkan big data untuk membangun credit scoring yang baik serta membangun kolaborasi secara end-to-end dengan mitra mulai dari pengajuan, pencairan, hingga proses collection di dalam platform digital. Tercatat, per Agustus 2022 Bank Raya telah menyalurkan kredit sebesar Rp8,45 triliun, dengan total aset yang dimiliki sebesar Rp12,90 triliun. Bank Raya juga telah menghimpun DPK sebesar Rp9,67 triliun dengan 40,63 persen di antaranya merupakan CASA.
Sumber: Bisnis