PGEO Pacu Ekspansi 600 MW, Penerbitan Green Bond Bakal Jadi Pilihan Pendanaan Lagi

2023-05-19 11:25:20 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menargetkan penjualan listrik  tahun ini sebesar 4.543 GWh (gigawatthours). Kontribusi pendapatan terbesar masih disumbang dari pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Kamojang sebesar 40%.

Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy Nelwin Aldriansyah menyatakan, pendapatan perusahaan pada kuartal I-2023 lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan di kuartal I 2023 itu disumbang PLTP Kamojang sebesar 235 MW, dari total kapasitas pembangkit PGEO yang mencapai 672 MW. Sisanya disumbang dari PLTP Ulubelu sekitar 30%, PLTP Lahendong 18%, PLTP Lumut Balai 10% dan sisanya PLTP Karaha sebesar 2%.

Nelwin menjelaskan, pihaknya akan terus memacu kinerja dengan mencari pendanaan untuk investasi sumur baru. Pada april 2023 perusahaan menerbitkan green bond sebesar US$ 400 juta yang semuanya untuk kebutuhan refinancing fasilitas kredit bridge loan, dengan plafon US$ 800 juta pada Juni 2021 silam. PGEO sudah melunasi utang tersebut secara bertahap. Di mana hingga Desember 2022 tersisa utang US$ 600 juta. Utang tersebut kemudian dilunasi lagi senilai US$ 200 juta pada Maret 2023.

Ia mengungkapkan, peminat green bond PGEO sangat tinggi meskipun kupon yang ditawarkan lebih rendah. Ke depan, kata Nelwin, perusahaan masih membutuhkan dana investasi senilai US$ 1,6 miliar, untuk menambah kapasitas terpasang panas bumi sebesar 600 MW. 


Sumber: Kontan

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: