JAKARTA, investortrust.id – Saham-saham emiten Prajogo Pangestu ini kembali berjaya saat indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/4/2024), lanjutkan koreksi.
Lompatan harga saham tersebut menjadikan kekayaan Prajogo Pangestu kian tebal. Kenaikan tersebut juga menjadikan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia kian kuat atau jauh meninggalkan level kekayaan nomor dua di Indonesia.
Berdasarkan data BEI, penguatan tertinggi dicatatkan saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan penguatan Rp 825 (14,60%) menjadi Rp 6.475. Bahkan, saham emiten batu bara ini sempat menembus level auto reject atas Rp 6.775 pada perdagangan intraday.
Penguatan selanjutnya melanda saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dengan kenaikan Rp 475 (6,35%) menjadi Rp 7.950. Berdasarkan data penguatan harga saham emiten pembangkit listrik geothermal ini telah melesat dalam empat hari transaksi di BEI.
Penguatan tersebut menjadikan kapitalisasi pasar (market cap) saham ini ikut melompat menjadi Rp 1.063,59 triliun. Nilainya mengejar PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai emiten dengan market cap terbesar di BEI mencapai Rp 1.176,19 triliun.
Penguatan harga juga dicatatkan saham PT Petrosea Tbk (CUAN), emiten terakhir yang masuk dalam bagian grup Barito yang dikendalikan Prajogo. Saham PTRO melesat Rp 290 (6,58%) menjadi Rp 4.700.
Sebaliknya dua saham emiten Prajogo lainnya, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) justru melorot Rp 375 (5,19%) menjadi Rp 6.850 dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp 15 (1,49%) menjadi Rp 995.
Penguatan tiga saham taipan kelahiran Pontianak ini berbanding terbalik dengan IHSG BEI, Rabu (17/4/2024), ditutup turun 33,97 poin (0,47%) menjadi 7.130.84. Padahal, indeks pembukaan perdagangan tadi pagi sempat melesat lebih dari 60 poin.
Capai Rp 854,4 T
Berkat lompatan harga tiga emiten miliknya, nilai kekayaan Prajogo Pangestu kembali meroket hari ini menjadi US$ 53,4 miliar atau setara dengan Rp 854,4 triliun.
Data Forbes real time hingga pukul 17.08 WIB, Prajogo mencatatkan peningkatan nilai kekayan sebanyak 10,84% atau setara dengan US$ 5,2 miliar. Peningkatan tersebut menjadikan total kekayaannya bertambah menjadi US$ 53,4 miliar atau lebih dari Rp 854,4 triliun.
Nilai
kekayaan tersebut berasal dari posisi Prajogo sebagai pengendali utama
saham BRPT, TPIA, BREN, CUAN, dan PTRO. Adapun total kekayaan tersebut
jauh mengungguli kekayaan Low Tuck Kwong yang menempati urutan terkaya
kedua di Indonesia mencapai US$ 26,4 miliar.