PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance menyampaikan kredit mobil baru perusahaan pada 6 bulan pertama 2023 tumbuh melewati kondisi sebelum masa pandemi.
Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa menuturkan bahwa pada saat kontraksi karena pandemi, piutang pembiayaan bermotor roda empat Adira Finance mengalami penurunan minus 17 persen. Kendati demikian, Gani menyebut dalam 18 bulan terakhir, kondisinya sudah mulai pulih.
Gani menyampaikan bahwa perbaikan pertama sepanjang Januari 2022–Desember 2022, piutang mulai naik Rp2 triliun menjadi Rp22 triliun. Perbaikan berikutnya juga terjadi selama enam bulan di tahun ini, piutang sudah mengalami penambahan lagi sebesar Rp3 triliun menjadi Rp25 triliun.
Kondisi otomotif roda empat yang sudah membaik ke level di atas Rp1 juta menjadi penggerak utama piutang ADMF. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan dukungan dan sinergi dengan Bank Danamon karena ada program KPM Prima, sehingga referral dari nasabah bank juga menjadi sumber peningkatan baru.
Adapun hingga akhir 2023, emiten bersandi saham ADMF itu menargetkan piutang pembiayaan dapat tumbuh sekitar 15 persen—17 persen. Target tersebut dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di tahun ini yang didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang kuat.
Adira Finance juga mengincar pertumbuhan pembiayaan baru di atas 20 persen hingga akhir tahun. Pasalnya, pada semester I/2023, perusahaan sudah mencatatkan booking atau penyaluran pembiayaan sebesar Rp20 triliun.
Sumber: Bisnis