TANGERANG, investortrust.id – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) akan membagikan dividen tunai Rp 1,19 triliun atau Rp 28,68 per saham dari laba bersih 2023.
Jumlah dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Kantor Pusat Alfamart, Tangerang, Kamis (16/5/2024).
“Dividend payout ratio kurang lebih 35% dari laba bersih 2023. Dividen akan kami bagikan 12 Juni 2024,” ujar Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian dalam Public Expose Sumber Alfaria Trijaya.
Dia menjelaskan, perekonomian nasional Indonesia pada 2023 menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang cukup baik meski dihadapi disrupsi ekonomi global.
Berdasarkan data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05% year-on-year (yoy) pada 2023. Pertumbuhan ini menandai pemulihan yang kuat pasca-pandemi Covid-19 dan menunjukkan ketangguhan ekonomi Indonesia di tengah kondisi yang sulit.
Tomin memaparkan, perseroan mencatat capaian positif dalam kinerja keuangan tahun lalu. Pendapatan bersih konsolidasian Sumber Alfaria meningkat 10,34% menjadi Rp 106,94 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 96,92 triliun.
“Hal ini mencerminkan pertumbuhan yang stabil dalam penjualan produk dan layanan. Peningkatan ini juga didorong penambahan jumlah gerai perseroan dan entitas anak sepanjang 2023," ujar Tomin.
Dia turut menjelaskan, gerai perseroan dan entitas anak sepanjang 2023 tumbuh sekitar 9% atau sebanyak 1.872 gerai. Sehingga total gerai dari Sumber Alfaria menjadi 22.670 gerai, terdiri dari 19.087 gerai milik perseroan dan 3.583 gerai milik entitas anak termasuk gerai stock point.
"Hal ini mengindikasikan kepercayaan diri perseroan dalam mengambil langkah-langkah untuk memperluas cakupan pasar dan meningkatkan penetrasi di segmen konsumen yang berbeda," sambung Tomin.
Tahun lalu, perseroan masih terus mengembangkan kustomisasi layanan dimana perseroan melakukan analisa big data kepada lebih dari 16 juta pelanggan agar penawaran produk dan promosi sesuai, serta relevan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan.
Selain itu untuk menjawab tantangan era revolusi industri 4.0, perseroan mendorong inisiatif digitalisasi sehingga kinerja perseroan dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Perubahan preferensi sebagian konsumen yang lebih memilih belanja secara online mendorong perseroan untuk lebih adaptif dalam menciptakan pengalaman belanja yang terintegrasi dan mengembangkan omni channel, melalui aplikasi Alfagift.
Tomin mengatakan pada 2023, dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang solid di tengah tantangan inflasi yang menyebabkan kenaikan biaya distribusi dari gudang ke tiap gerai, perseroan menambah pusat distribusi untuk meminimalisir biaya tersebut.
Perseroan juga berkoordinasi secara intensif dengan seluruh pemasok untuk menjaga ketersediaan produk dan juga menjalankan promosi yang efektif agar kenaikan harga dapat diimbangi.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, perseroan melakukan analisis mendalam dengan pemanfaatan teknologi yang sesuai, atas proses bisnis yang dilakukan. Analisis dimaksud, antara lain demand forecasting yang merupakan upaya untuk mengetahui jumlah produk untuk dikirimkan ke geral sesuai kebutuhan.
Ada pula analisis beban kerja untuk pengalokasian jumlah karyawan di seluruh lokasi kerja, sehingga perseroan dapat meningkatkan produktivitas dengan menggunakan perbaikan standarisasi rasio karyawan. (CR-10)