Laba MNC Energy Investments (IATA) Meningkat jadi Rp578,75 Miliar pada 2022

2023-04-17 20:29:37 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menorehkan kinerja positif sepanjang 2022 dengan kenaikan laba dan pendapatan yang signifikan. IATA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham entitas induk sebesar US$38,95 juta atau sekitar Rp578,75 miliar (kurs: Rp14.854/US$). 

Laba bersih tersebut meningkat 1.388 persen secara year-on-year (yoy) dibanding tahun 2021 yang hanya membukukan sebesar US$2,61 juta. Pertumbuhan laba IATA tersebut ditopang oleh meningkatnya pendapatan 142,74 persen yoy menjadi US$192,06 juta atau sekitar Rp2,85 triliun, dibanding tahun sebelumnya sebesar US$79,12 juta.

Direktur Utama IATA Henry Suparman mengatakan pencapaian impresif perseroan sepanjang 2022 didorong oleh keputusan strategis untuk mengalihkan fokus bisnis perseroan menjadi perusahaan investasi, khususnya di sektor energi.

Adapun sepanjang 2022, IATA memproduksi 4,2 juta MT batu bara. Perseroan membidik total produksi 7 juta MT tahun ini, meningkat lebih dari 65 persen. Dengan asumsi harga batu bara US$ 50/MT, akan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 350 juta.

Seiring meningkatnya pendapatan, beban langsung perseroan juga meningkat 66,72 persen menjadi US$68,71 juta pada 2022, dibanding tahun sebelumnya sebesar US$41,21 juta. Alhasil, laba bruto perseroan juga melesat 225,4 persen yoy menjadi US$123,34 juta dibanding 2021 sebesar US$37,9 juta.

Sejauh ini, IATA sudah memiliki cadangan batu bara sebanyak 343 miliar MT, hanya dari sekitar 20 persen total area penambangan seluas 72.478 Ha. Dengan kata lain, 58.673 Ha masih dalam proses eksplorasi, di mana IATA yakin cadangan terbukti akan terus bertambah, setidaknya mencapai 600 juta MT untuk seluruh IUP.


Sumber: Bisnis

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: