PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) pada tahun 2022 mengubah usaha dari emiten pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batu bara. Sejalan dengan itu, IATA menargetkan produksi batu bara sekitar 7 juta metric ton (MT) dengan pendapatan US$ 350 juta di tahun 2023.
Head of Investor Relations MNC Energy Investments Natassha Yunita mengatakan, dampak perubahan bidang usaha yang baru memberikan hal yang luar biasa dalam kinerja IATA yang tercermin dalam laporan keuangan.
IATA berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 166,6 juta hingga November 2022. Pendapatan MNC Energy melonjak 130,2% year-on-year (YoY) dari US$ 72,4 juta tahun 2021. Angka tersebut bahkan mengalahkan kinerja di 2021 dengan selisih yang signifikan, yaitu naik sebesar 110,5% jika dibandingkan dengan keseluruhan kinerja 2021 sebesar US$ 79,1 juta.
Natassha mengatakan IATA masih akan terus menggenjot produksi, memanfaatkan momentum tingginya permintaan dan harga batu bara di pasar internasional. IATA menargetkan produksi batu bara IATA akan melebihi 7 juta metrik ton. Dengan asumsi harga batu bara US$ 50 per metrik ton, pendapatan IATA bisa mencapai US$ 350 juta.
Sumber: Kontan