Di tengah persaingan bank digital yang semakin ketat -termasuk dari bank konvensional- PT Bank Jago Tbk (ARTO) memilih jalur pertumbuhan berkualitas ketimbang menggenjot kenaikan tinggi tapi mengabaikan faktor risiko. Strategi ini dalam rangka menjaga pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
Terkait kerjasama dengan sejumlah startup, institusi finansial seperti finrech lending, yang sedang menjadi sorotan publik belakangan ini, Arief menegaskan Bank Jago akan tetap ekspansif tetapi lebih selektif. Bagaimanapun, bisnis model partnership lending merupakan pilihan strategis sejak awal dan terbukti berhasil menjadi mesin pertumbuhan yang efektif.
Bank Jago berhasil melanjutkan momentum kinerja positif di kuartal II-2023 yang terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dan penyaluran kredit yang berkualitas. DPK Bank Jago saat ini mencapai Rp10,1 triliun atau tumbuh 65% dari Rp6,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Current account saving account (CASA) mendominasi komposisi DPK sebesar 71,4%, sedangkan sisanya merupakan deposito sebesar 28,6%.
Sumber: Kontan