JAKARTA, investortrust.id – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure
(capex) berkisar US$ 600-700 juta untuk tahun 2024. Dana ini akan
digunakan untuk membiayai pembelian alat dan kebutuhan tambang
perseroan.
“Perseroan akan menggunakan sekitar US$ 200 juta untuk pembelian heavy equipment. Dana sekitar US$ 100 juta juga akan dimanfaatkan untuk pembelian tongkang logistik. Sisanya digunakan untuk pengembangan tambang perseroan,” katanya usai acara RUPST ADRO di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (15/5/2024).
Terkait pendanaan belanja modal tahun ini, Direktur ADRO Michael Soeryadjaya mengatakan, perseroan masih memiliki kas besar lebih dari US$ 1 miliar. Perseroan masih dapat menggunakan dana tersebut untuk melanjutkan proyek-proyek yang sudah dicanangkan, seperti smelter aluminium dan pembangunan PLTA fase 1.
Sementara itu, Presiden Direktur ADRO Garibaldi ‘Boy’ Thohir mengatakan bahwa dengan balanced sheet yang kuat, ADRO masih bisa memperbanyak opportunity untuk berkembang, namun dengan tetap melakukan transformasi energi.
Saat ini, ADRO tengah gencar merealisasikan transisi energi, sehingga penambahan aset batubara termal dikurangi. Perseroan mulai gencar menyasar ke energi hijau didukung potensi yang luar biasa ke depan.
“Sejalan dengan komitmen kita, perseroan tidak melakukan eksplorasi baru. Perseroan hanya akan mengoptimalkan aset yang sudah ada dengan eksploitasi sebaik-baiknya. ADRO telah berkomitmen tidak akan menambah termal coal lagi,” jelas Garibaldi.
Grafik Saham ADRO