PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) yakin permintaan alat berat akan tetap tinggi pada 2023. KOBX pun terus memantau perkembangan industri-industri yang kerap memakai alat berat dalam kegiatan bisnisnya.
Dimana pendapatan bersih KOBX naik 41,23% secara year on year (YoY) menjadi US$ 168,52 juta pada 2022. Sayangnya, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KOBX turun 69,23% (YoY) menjadi US$ 4,16 juta.
Wakil Presiden Direktur Kobexindo Tractors Martio mengaku, pihaknya belum merilis target resmi untuk pendapatan dan laba bersih KOBX tahun 2023. Emiten ini masih mencermati tren penjualan dan kondisi pasar batubara serta perekonomian global yang tampak volatile.
Euforia atau lonjakan penjualan alat berat global terjadi pada kuartal akhir 2020 dan mencapai puncaknya pada 2021 lalu. Namun, tren tersebut mengendur pada tahun berikutnya sebagai akibat dari ancaman inflasi dan kenaikan suku bunga acuan global. Kedua faktor tadi juga dipengaruhi oleh dinamika konflik geopolitik Rusia-Ukraina sejak tahun lalu.
Terlepas dari itu, secara umum Martio meyakini permintaan alat berat KOBX baik untuk sektor pertambangan maupun non pertambangan akan tetap melonjak pada tahun ini. Kebutuhan alat berat bakal tetap ada baik sebagai armada baru maupun peremajaan armada, terutama bagi perusahaan-perusahaan tambang.
Sejauh ini, KOBX menyediakan merek alat berat pertambangan seperti Doosan, Terex, dan Mercedes-Benz. KOBX menyiapkan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar US$ 4 juta pada 2023 guna mendukung operasional dan peremajaan unit rental alat berat.
Sumber: Kontan