PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk akan tancap gas menambah jumlah menara dan cakupan serat optik (fiber optic) di tahun ini. Perusahaan yang kerap disebut dengan Mitratel ini telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 7 triliun untuk rencana tersebut.
Dana tersebut akan digunakan MTEL untuk menambah 4.000 tenant yang dilakukan secara organik dan mengakuisisi sebanyak 1.500 tenant. Tak hanya itu, perusahaan ini juga akan membangun 13.000 km jaringan fiber optic. Rencana tersebut diharapkan bisa mengerek pendapatan sebesar 11% dan EBITDA naik 11% di tahun ini. Di tahun lalu, pendapatan MTEL mencapai Rp 7,73 triliun dengan EBITDA sebesar Rp 6,14 triliun. Ini artinya, pendapatan MTEL bisa mencapai Rp 8,58 triliun dengan EBITDA Rp 6,82 triliun.
Mitratel juga masih memiliki net debt to EBITDA cukup kecil yakni 1,46 kali lebih rendah dibandingkan dengan covenant bank di 5 kali. Meski begitu ke depan, Mitratel mengaku akan mengutamakan penggunaan sisa dana IPO Rp 4 triliun untuk anggaran belanja modal. Perusahaan ini juga akan menggunakan kas hasil kinerja sebagai sumber belanja modal. Di akhir 2022, recurring free cash flow Rp 3,85 triliun, angka ini bertambah dari tahun 2021 sebesar Rp 3,11 triliun.
Tak hanya dari sisi pendanaan yang kuat, Mitratel mengaku memiliki kemampuan dan sumberdaya yang cukup kuat dibanding pesaingnya. Pada tahun lalu Mitratel mencatatkan pertumbuhan jumlah menara dan tenant hasil dari pertumbuhan organik dan akuisisi.
Sumber: Kontan