PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menargetkan laba bersih di tahun ini bisa tumbuh 10% dari tahun sebelumnya yang sekitar Rp 3,04 triliun menjadi sekitar Rp 3,3 triliun.
Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank BTN Nofry Rony Poetra menyatakan, pada tahun ini BTN juga telah menetapkan beberapa target kinerja keuangan antara lain kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8%-10%, Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan juga tumbuh 8%-10%, serta NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3% di akhir tahun.
Selain itu, mengoptimalkan agen properti, mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial. Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive. Selanjutnya, BTN akan fokus pada penghimpunan DPK yang berasal dari dana murah dengan meningkatkan CASA pada segmen ritel dan institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada segmen wholesale banking.
Di sisi lain, BTN juga akan melakukan aksi korporasi dengan mencari pendanaan dari pasar modal tahun ini. Ada dua skema pendanaan yang disiapkan BTN, yakni dengan menerbitkan efek beragun aset (EBA) dan penerbitan obligasi.
Nofry mengatakan, pada kuartal III tahun ini BTN berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun dan menerbitkan EBA pada kuartal II tahun ini senilai Rp 500 miliar. Nofry menyebut setiap tahun BTN memang selalu ada rencana untuk menghimpun dana dari pasar modal. Nofry menyebutkan, rencana penggunaan dananya, yakni untuk mendukung kredit dan bisnis BTN di tahun 2023 ini.
Sumber: Kontan