Proyek baru yang digarap PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) bakal jadi sumber penghasilan baru. SMRA kini fokus meluncurkan proyek township hingga pusat perbelanjaan, yang diharapkan menjadi sumber pemasukan tahun depan.
Pasalnya ditahun ini, SMRA minim meluncurkan proyek baru. Alhasil, marketing sales atau pendapatan pra penjualan hingga kuartal III-2022 kurang memuaskan. Marketing sales SRMA per akhir September 2022 tercatat naik tipis 1,5% ke Rp 3,49 triliun. Angka ini lebih rendah dari pertumbuhan marketing sales emiten lain.
Analis JP Morgan Henry Wibowo berpendapat, prospek MRA masih dihantui berbagai tantangan. Sektor property dibayangi dengan tren kenaikan suku bunga, depresi rupiah terhadap dolar dan penghapusan insentif pemerintah.
Sumber: Kontan