PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) berupaya meningkatkan kinerja bisnisnya pada 2023. Perseroan masih fokus untuk menjual ban pengganti atau di pasar replacement. GJTL meraih kenaikan penjualan 5,21% year on year (YoY) menjadi Rp 4,44 triliun pada kuartal I-2023. EBITDA GJTL ini juga naik 32,97% YoY menjadi Rp 605 miliar pada saat yang sama.
Finance Director Gajah Tunggal Kisyuwono mengatakan, sebagian besar penjualan ban GJTL ditujukan ke pasar replacement. Sejauh ini, tren penjualan ban pengganti dianggap GJTL cukup stabil. Per kuartal I-2023, porsi penjualan ban bias GJTL di pasar replacement mencapai 81%. Selain itu, ban radial mobil penumpang serta ban radial truk dan bus GJTL memiliki porsi penjualan di pasar replacement masing-masing 28% dan 69%. GJTL juga menjual ban sepeda motor untuk pasar replacement dengan porsi 63%.
Pertumbuhan kinerja GJTL juga didorong dari upaya perusahaan dalam menaikkan harga jual produk ban yang dilakukan sejak tahun lalu. Penyesuaian harga jual ini tak lepas dari lonjakan harga bahan baku ban, seperti karet alam, karet sintesis, ataupun kain ban. Kenaikan harga komoditas energi seperti minyak mentah juga membawa dampak bagi kelangsungan produksi ban, sehingga sentimen ini turut dipertimbangkan oleh GJTL.
Manajemen GJTL menyebut besaran kenaikan harga jual ban mereka berbeda-beda atau disesuaikan dengan segmen produk yang bersangkutan. Pihak GJTL juga mengaku tidak bisa membebankan seluruh potensi kenaikan harga jual produk bannya kepada konsumen akhir. Di luar itu, Manajemen GJTL yakin kinerjanya akan terus tumbuh positif selepas kuartal pertama. Hingga akhir tahun nanti, penjualan GJTL ditargetkan tumbuh sekitar 10%-15%.
Selain didorong oleh permintaan ban di pasar replacement, ekspektasi kenaikan kinerja GJTL juga dipengaruhi oleh optimisme meredanya resesi ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, terutama ketika memasuki kuartal ketiga dan keempat mendatang.
Sumber: Kontan