Para analis memprediksi, kinerja keuangan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) pada tahun 2023 tidak akan secerah tahun lalu. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penurun kinerja disebabkan oleh tren koreksi harga komoditas dan melemahnya permintaan global.
Per kuartal I-2023, perusahaan yang bergerak di sektor energi dan kimia melalui kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) serta pabrik amonia ini mencatatkan penurunan pendapatan hingga 45% year on year (YoY), dari US$ 159,03 juta menjadi US$ 87,85 juta. Sejalan dengan itu, laba bersih ESSA merosot hingga 88% yoy, dari US$ 25,92 juta menjadi US$ 3,11 juta.
Melihat realisasi tersebut, Nafan memperkirakan, kinerja ESSA akan tumbuh negatif pada tahun ini, baik di top line maupun bottom line. Potensi resesi global turut menjadi faktor pemberat lainnya karena bakal memengaruhi harga komoditas gas dan amonia.
Meskipun begitu, Nafan memandang positif komitmen ESSA untuk memproduksi blue ammonia, yakni produk turunan grey ammonia yang lebih ramah lingkungan. Dalam pembuatan blue ammonia, emisi karbondioksida tidak dilepas ke udara, melainkan dapat disimpan melalui storage tank atau di bawah permukaan tanah sehingga mengurangi potensi pencemaran udara.
Sumber: Kontan