Sektor konstruksi masih berpotensi mencetak pertumbuhan kinerja secara terbatas tahun ini. Diperkirakan sektor konstruksi masih akan berfokus pada perbaikan arus kas.
CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan bahwa salah satu pendorong pertumbuhan sektor konstruksi berasal dari pemilihan umum tahun depan. Menurutnya, secara ekspektasi pasar investor berharap dengan momentum Pemilu 2024 nanti.
Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori Nicodimus Kristiantoro melanjutkan, dengan banyaknya proyek jelang Pemilu 2024 berpotensi mendorong kontrak baru emiten konstruksi. Hanya saja pertumbuhannya diprediksi akan lebih mendatar dibandingkan pertumbuhan tahun 2022.
Namun dalam pelaksanaannya emiten-emiten BUMN Karya memerlukan ketersediaan posisi kas yang kuat, mengingat realisasi hasil atas pembangunan proyek membutuhkan waktu yang tidak cepat. Di sisi lain, kebutuhan arus kas untuk biaya operasional harus tetap berjalan sehingga emiten-emiten BUMN Karya cenderung mengandalkan pembiayaan utang agar dapat menjalankan proyek.
Praska menjelaskan, semua emiten-emiten BUMN Karya memiliki arus kas operasional yang negatif dan cenderung mengandalkan pembiayaan dari utang. Rata-rata rasio Debt to Equity (DER) berada di kisaran 3 kali, bahkan ada yang lebih dari itu.
Sumber: Kontan