PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tak mengelak akan ada penurunan pada tahun ini dibandingkan tahun lalu. Tetapi untuk 2023, anak usaha Bio Farma ini mengincar pertumbuhan setara dengan kondisi pra-pandemi.
Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma Jasmine Karsono mengakui adanya Covid-19 turut meningkatkan kinerja KAEF. Tetapi dia berharap kinerja KAEF tahun ini setara dengan posisi pre-pandemi di 2019. Untuk itu, perseroan akan gencar menambah produk dari penyakit yang punya incidence rate tinggi seperti tuberkulosis, diabetes hingga kardiovascular. Rencananya KAEF akan meluncurkan alat deteksi tuberkulosis.
Untuk pengembangan produk, Jasmine bilang Kimia Farma mengalokasikan biaya sekitar 1% sampai dengan 1,5% dari pendapatan. Sementara untuk alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) masih salam seperti tahun sebelumnya.
Dia mengakui anggaran itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan farmasi lainnya. Karena KAEF menawarkan produk generik sehingga tidak perlu anggaran yang besar, tapi Jasmine menyatakan pihaknya akan tetap berinovasi.
Sumber: Kontan