PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli tercatat tinggal Rp1,15 triliun, dari hasil bersih senilai Rp7,7 triliun. Meski demikian, Blibli menyampaikan belum akan melakukan aksi korporasi untuk mencari pendanaan baru.
Investor Relation Global Digital Niaga Nathaniel Naldo Widjaja menuturkan BELI meraih dana segar hampir Rp8 triliun saat IPO. Saat ini, sejumlah Rp5,5 triliun dana IPO BELI telah digunakan untuk melunasi utang. dari sisi modal kerja, menurutnya Blibli cukup bankable sebagai perusahaan e-commerce, jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Menurutnya, Blibli memiliki pinjaman dengan bunga yang sangat rendah dalam mata uang rupiah.
Meskipun Blibli telah melunasi utangnya pada dua bank, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN), perusahaan telah kembali membuka kredit lain di dua bank tersebut. Namun, kredit tersebut belum digunakan oleh BELI.
Komentar: BELI telah melunasi utang kepada
Bank BCA dan Bank BTPN dengan nilai masing-masing Rp2,75 triliun. Pada
keterbukaan informasi, BELI juga telah menggunakan dana IPO untuk modal kerja
sebesar Rp 737,9 miliar atau 57% dari rencana IPO sebesar Rp 1,2 triliun.
Sedangkan setoran modal kepada anak usahanya PT Global Tiket Network baru
senilai Rp350 miliar atau 36% dari rencana IPO. Sehingga dana IPO masih tersisa
Rp 1,57 triliun.
Sumber: Bisnis