PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) menangkap peluang bisnis, seiring dengan rencana PT PLN (Persero) yang akan meningkatkan porsi pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT).
Diberitakan sebelumnya, PLN tengah membahas revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dalam rancangan revisi RUPTL tersebut, PLN merencanakan porsi penambahan pembangkit listrik EBT sebesar 60 GW atau mencapai 75 persen dari total rencana penambahan pembangkit hingga 2040.
Direktur Utama OASA Bobby Gafur Umar mengatakan, hal tersebut akan menjadi peluang yang bagus untuk perseroan, lantaran bisnis OASA berfokus pada pembangkit listrik berbasis EBT yakni biomassa.
Pada Juli lalu, OASA memulai pembangunan pabrik wood chips sejalan dengan peningkatan kebutuhan biomassa untuk kebutuhan program co-firing PLTU batu bara. Untuk itu, OASA sedang mengembangkan fasilitas produksi wood chip dan wood pellet.
OASA memiliki cadangan wood chip seluas 20.000 hektare yang kapasitasnya cukup untuk lebih dari 10 tahun. Sedangkan untuk pembangunan wood pellet sedang dalam tahap sertifikasi.
Adapun, produk wood chips dan wood pellet di Bangka Belitung dan NTB selain diekspor juga akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Kedua pabrik itu diprioritaskan untuk keperluan PLN, dalam hal ini untuk co-firing PLTU Air Anyir di Bangka Belitung dan juga PLTU Sumbawa.
Sumber: Bisnis