PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI (BRIS) direncanakan akan kedatangan investor strategis baru dari luar negeri untuk menggantikan kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Rencana itu disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pada Februari 2023 lalu. Rencana itu juga merupakan upaya agar kepemilikan saham publik atau free float di BSI terus bertambah. Seiring dengan bertambahnya porsi saham publik, kepemilikan BRI dan BNI di BSI akan hilang.
Sementara, porsi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di BSI tetap bertahan. Bank Mandiri pun akan tetap menjadi pemegang saham pengendali dan pemerintah akan tetap memegang saham dwiwarna di BSI. Kemudian, porsi kepemilikan BRI dan BNI di BSI nantinya akan digantikan investor strategis. Menteri BUMN Erick Tohir juga dikabarkan telah mencari investor strategis dari Arab Saudi untuk menggantikan posisi dua bank BUMN itu di BSI.
Head of Investor Relations Bank Mandiri Laurensius Teiseran mengatakan Bank Mandiri selaku pemegang saham pengendali masih memposisikan BSI sebagai pasar yang profitable. Terkait perkembangan terbaru penjajakan investor strategis baru di BSI, assestment sedang dilakukan.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, para investor luar secara umum mengapresiasi kinerja BSI. Namun, satu yang menjadi kendala perseroan adalah kecilnya free float atau saham publik di dalam BSI.
Sumber: Bisnis