Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan ekspor mineral mentah, khususnya bauksit, akan dilarang mulai Juni 2023 mendatang. Hal ini juga sejalan dengan amanat Undang-Undang No.3 tahun 2020 tentang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba).
Merespons kebijakan pemerintah ini, Direktur Utama Antam Nicolas D. Kanter mengungkapkan pihaknya akan terus mendukung kebijakan pemerintah. Namun demikian, kebijakan tersebut menurutnya akan membuat Antam harus menyesuaikan jumlah produksi bauksit. Pasalnya, ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan stok bauksit yang belum terserap untuk dimurnikan di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) dalam negeri.
Namun begitu, Nico mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah bauksit. Dia mengatakan, saat ini Antam sudah memiliki smelter bauksit di bawah PT Indonesia Chemical Alumina (ICA). PT ICA merupakan perusahaan yang menjalani proyek smelter chemical grade alumina (CGA).
Di sisi lain, dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya harus segera meningkatkan kapasitas smelter bauksit yang dimiliki agar bisa menyerap dan memurnikan bijih bauksit yang ada.
Sumber: CNBC