PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) membidik kenaikan produksi di tahun depan. Emiten sawit ini menargetkan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 20% dan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) di atas 50% dibanding tahun 2022.
Saat ini, CSRA tengah mengawal pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) kedua yang berlokasi di Tapanuli. Jika sudah beroperasi, PKS anyar tersebut bakal memberi tambahan kapasitas sebesar 45 ton per jam. Menurut rencana, PKS kedua tersebut mulai berproduksi di tahun 2023.
Sekretaris Perusahaan CSRA Iqbal Prastowo mengatakan, CSRA optimistis bahwa harga CPO masih akan berada di atas harga keekonomiannya meski ada kondisi ketidakpastian makroekonomi, geopolitik dan isu resesi. Asumsi CSRA, harga cpo tahun 2023 akan cukup stabil walaupun tidak setinggi harga CPO saat mencapai puncaknya pada kuartal pertama 2022 lalu. Agar kegiatan produksi berjalan sesuai rencana, CSRA sudah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi persoalan pupuk.
Selain memacu produksi, CSRA juga mencanangkan agenda ekspansi di tahun 2023. Iqbal memperkirakan, capex perusahaan bakal berkisar Rp 200 miliar-Rp 250 miliar untuk tahun buku 2023, tergantung perkembangan harga CPO nanti.
Sumber: Kontan