Perdagangan karbon di Indonesia diperkirakan dapat mencapai sebesar Rp 8.400 triliun per tahun. PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU) akan memanfaatkan pasar karbon untuk meningkatkan pendapatan.
Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga mengatakan, salah satu sektor unggulan yang menjadi kekuatan MUTU adalah sumber daya alam dan green economy. Arifin mengatakan masih terdapat potensi besar pada anak usaha dari besarnya industri pertambangan batubara dan nikel Indonesia. Hingga 2022, Indonesia merupakan negara penghasil batubara nomor tiga sekaligus penghasil nikel nomor satu di dunia.
Direktur Operasional MUTU Irham Budiman mengatakan, MUTU berpeluang besar memanfaatkan perkembangan pasar karbon karena potensinya sangat besar. Adapun nilai perdagangan karbon di masa yang akan datang diperkirakan mencapai Rp 8.400 triliun.
Ke depannya, Irham mengatakan sektor tersebut yang akan terus dikembangkan oleh MUTU, termasuk mempersiapkan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya, karena saat ini tren green economy tidak hanya sebatas gas rumah kaca (GRK), melainkan juga berkembang memasuki ekonomi sirkular seperti water footprint, plastik dan lain-lain.
Sumber: Kontan