Kenaikan harga komoditas, seperti minyak mentah dan batu bara cukup berdampak terhadap harga bahan baku produsen flexible packaging, PT Megalestari Epack Sentosaraya Tbk (EPAC). Di mana telah terjadi kenaikan harga bahan baku yang bervariasi, mulai dari 5% sampai dengan 20% dari harga normal.
Manajemen menyebut, kenaikan harga bahan baku ini berdampak langsung terhadap harga jual flexible packaging kepada customer yang akan dilakukan secara bertahap. Kenaikan harga bahan baku ini juga berdampak cukup signifikan terhadap omzet perusahaan, yang mana membuat harga jual flexible packaging menjadi semakin kompetitif.
Untuk pembuatan kemasan dengan line rotogravure, lanjutnya, memiliki rata-rata harga jual di Rp 3.000-Rp 6.000 per meter, sedangkan dengan line digital, memiliki rata-rata harga jual di Rp 30.000 per meter. Secara umum kondisi bisnis perseroan di line rotogravure mengalami penurunan, akibat dari kenaikan harga bahan baku untuk pembuatan flexible packaging. Sebaliknya, untuk line digital terpantau relatif stabil, lantaran kenaikan harga bahan baku dapat lebih cepat tercover dengan melakukan penyesuaian harga jual.
Dalam menghadapi kondisi saat ini, Megalestari Epack pun melakukan sejumlah strategi. Di antaranya dengan memfokuskan penjualan dan memperbesar pangsa pasar di line digital yang diproyeksikan akan meningkat untuk sekarang maupun ke depannya.
Sumber: Kontan