PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), mengalokasikan belanja modal senilai Rp 7 triliun. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk ekspansi organik maupun anorganik antara lain dengan menambah jumlah menara telekomunikasi, membangun fiber optik dan infrastruktur pendukung lainnya.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengungkapkan, perseroan meyakini bisnis di tahun 2023 akan tetap mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata industri. Pasalnya, perusahaan mencatatkan rata-rata pertumbuhan majemuk tahunan (compound annual growth rate/CAGR) dua digit pada periode 2017-2022.
Tercatat, CAGR pendapatan Mitratel pada 2017-2022 naik sebesar Rp 14%. Kemudian, CAGR laba bersih Mitratel tumbu 34% atau melampaui CAGR laba bersih TOWR dan TBIG di periode 2017-2022 itu, yang masing-masing sebesar 10% dan minus 6%. Mitratel juga membukukan CAGR EBITDA sebesar 27%, lebih tinggi dari rata-rata industri.
Teddy menjelaskan, dengan pertumbuhan CAGR tersebut, perusahaan juga terus mendorong monetisasi aset dalam mengakselerasi pertumbuhan berkelanjutan yang didukung oleh menara yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk dari hasil akuisisi.
Sumber: Katadata