Wakil Sekretaris Jenderal I Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Muchlis Wahyudi mengatakan, harga ayam ras di tingkat produsen sudah lama tertekan. Harga ayam di sisi hulu tertekan sejak semester II-2022. Hal tersebut disebabkan oleh melimpahnya produksi ayam ras. Pada Desember 2022 harga ayam ras di hulu ada di kisaran Rp 18.700 per kilogram (kg). Sedangkan harga pokok produk peternak antara Rp 19.500-Rp 20.000.
Selanjutnya dengan adanya cutting pada 16 Desember 2022 hingga 28 Januari, Muchlis mengatakan menjadi angin segar bagi peternak. Pasalnya langkah tersebut membuat harga ayam ras di awal Februari menyentuh Rp 19.500-Rp 20.000 per kg. Sayangnya kondisi tersebut tak bertahan lama, per 10 Febuari kemarin realisasi harga ayam ditingkat produsen kembali turun.
Masalah mendasar dari kondisi tersebut ialah over supply yang saat ini terjadi. Kemudian Muchlis menyebut, cold storage yang ada di Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (ARPHUIN) yang mulai over load. Maka ia berharap, untuk jangka pendek pemerintah diminta untuk membantu menyalurkan stok yang saat ini ada di cold storage ARPHUIN. Ia mengatakan realisasi distribusi stok daging ayam ras ke daerah defisit masih kurang.
Sumber: Kontan