PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menyoroti pangsa pasar perbankan syariah di Tanah Air yang masih tergolong rendah. Pun tingkat penetrasi kepada nasabah korporasi terbilang kecil.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi syariah dari total aset secara keseluruhan perbankan memang baru mencapai 7 persen. Aset perbankan per kuartal III/2022 mencapai Rp730,93 triliun dengan pembiayaan mencapai Rp477,50 triliun.
Selain itu, masyarakat Indonesia juga masih banyak yang belum tersentuh layanan perbankan syariah, ini terlihat dari inklusi keuangan syariah Indonesia yang hanya mencapai 12,12 persen berdasarkan Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022. Sementara, indeks literasi keuangan syariah untuk masyarakat Indonesia juga masih kecil, 9,14 persen di posisi 2022.
Oleh karena itu perusahaan akan menggelar Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023. Acara ini akan berlangsung pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta. BSI mengambil tema ‘Islamic Finance for Real Sector Development’ dalam forum internasional tersebut. Executive Vice President Corporate Finance & Solution BSI Indra Kampono mengatakan bahwa forum internasional tersebut merupakan upaya BSI dalam mendapatkan masukan-masukan dan mempelajari pengalaman dari para expert keuangan syariah global. Ia berharap, dengan masukan-masukan tersebut BSI mampu mendongkrak kontribusi bisnis keuangan syariah di Indonesia.
Komentar: Sebagai solusi menangani pangsa pasar perbankan BRIS yang masih rendah di Indonesia, BRIS menggelar GIFS 2023 untuk mendapatakan masukan dan mencari strategi agar dapat meningkatknya pangsa pasar bank syariah serta BRIS di tahun 2023.
Sumber: Bisnis