PT Roda Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan pertumbuhan pendapatan hanya 2 persen untuk 2023 seiring adanya potensi resesi global.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan INTP hanya menargetkan pertumbuhan sekitar 1 persen sampai 2 persen. Adapun INTP memasang target pertumbuhan sekitar 4 persen sampai 5 persen untuk 2022.
INTP memangkas melihat resesi global akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Resesi global membuat kenaikan adanya kenaikan untuk operasional seperti harga kertas untuk semen kantong, dan peningkatan harga bahan bakar yang menimbulkan kenaikan biaya energi untuk pabrik semen.
Adapun kebijakan ODOL (Over Dimension & Over-loading) akan menjadi risiko utama bagi Industri Semen. INTP sedang dalam proses untuk melakukan perubahan moda transportasi logistik demi mengatasi kebijakan ODOL.
Lebih lanjut, Antonius mengatakan INTP sudah melakukan penjajakan untuk pembangunan di Ibu Kota Negara (IKN). Adapun proyek pembangunan IKN akan dilakukan dalam jangka waktu dekat. INTP akan memasok produk semen hijau dalam pembangunan proyek IKN. Selain itu, INTP memiliki posisi strategis dalam memasok semen karena memiliki pabrik di Kalimantan
Sumber: Bisnis