PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) berikhtiar memperkuat bisnisnya sepanjang 2023. Selain mengoptimalkan penjualan cetakan sarung tangan, perseroan juga menggeluti bisnis sanitasi berupa pembuatan kloset.
Direktur Utama Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh menyampaikan, MARK tetap memfokuskan bisnis utamanya pada produksi dan penjualan cetakan sarung tangan. Ini mengingat potensi pasar cetakan sarung tangan masing sangat besar di tengah normalisasi usai berakhirnya pandemi Covid-19.
Ridwan menyebut, permintaan cetakan sarung tangan sempat mengalami lonjakan yang luar biasa pada masa pandemi Covid-19 yang turut berdampak positif bagi kinerja keuangan MARK pada periode tersebut. Sekarang, permintaan cetakan sarung tangan kembali ke level normal seperti sebelum pandemi. Hal ini membuat kinerja MARK tampak mengalami penurunan pada semester I-2023.
Meski ada penurunan kinerja pada paruh pertama 2023, Ridwan menilai bahwa bisnis cetakan sarung tangan MARK masih menjanjikan. Optimisme ini didukung oleh permintaan sarung tangan global yang diperkirakan tumbuh 5%-8% per tahun.
Adapun kebutuhan sarung tangan global mencapai 300 miliar lembar pada 2023. Sejalan dengan itu, pertumbuhan permintaan cetakan sarung tangan global secara moderat diperkirakan sekitar 6%-10% per tahun seperti sebelum masa pandemi.
Potensi tambahan permintaan cetakan sarung tangan MARK diperkirakan datang dari beberapa negara dengan populasi penduduk tinggi, seperti China dan India. Permintaan juga datang dari Indonesia sekalipun penjualan terbesar MARK tetap ditujukan ke pasar ekspor.
Sumber: Kontan