PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) melihat prospek bisnis konstruksi di tahun 2023 masih lebih baik dari tahun 2022. Namun, beberapa faktor masih perlu diwaspadai seperti konflik Geo Politik, inflasi harga material hingga Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung di tahun 2024 nanti.
Meski demikian, TOTL tetap optimis menargetkan kontrak baru sebesar Rp 2,6 triliun di tahun ini. Sementara sampai dengan Mei 2023, TOTL sudah meraih kontrak baru sebesar Rp 1,22 triliun yang berasal dari beragam proyek. Di samping itu, saat ini perseroan juga tengah terlibat dalam beberapa proses tender dengan Pipeline sebesar Rp 6,5 triliun dengan tipe bangunan Perkantoran, Hotel, Bangunan Multi Fungsi (Mixed Use), Pusat Perbelanjaan, Industrial, Apartemen, Edukasi, dan lain-lain.
Sekretaris Perusahaan TOTL Anggie S. Sidharta menambahkan, TOTL tetap akan berfokus pada spesialisasinya sebagai Kontraktor Gedung bertingkat tinggi kelas premium. Anggie optimistis sampai akhir 2023, TOTL akan mampu meraih target pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp 95 miliar. Sementara untuk mendorong rencana bisnis perseroan, TOTL sudah menyiapkan belanja modal atau capex sekitar Rp3 miliar. Di mana penggunaannya telah mencapai sekitar Rp998 juta sampai dengan kuartal I-2023.
Sumber: Kontan