PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mengantongi fasilitas pinjaman perbankan senilai US$800 juta atau setara Rp11,79 triliun untuk keperluan umum, termasuk belanja modal dan refinancing.
PGAS meraih pinjaman berjangka tanpa jaminan dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN), PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Pinjaman ini terdiri dari fasilitas A sebesar US$600 juta, dan fasilitas B sebesar US$200 juta. Nilai total fasilitas tersebut mencapai sekitar 23 persen dari total ekuitas PGAS, sehingga termasuk transaksi material. Adapun fasilitas A memiliki tenor 5 tahun dengan tingkat bunga marjin + term SOFR 3 bulan, sementara fasilitas B memiliki tenor 3 tahun dengan tingakt bunga marjin + SOFR 3 bulan.
Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Utama mengatakan perseroan memerlukan pinjaman bank dalam rangka pengembangan usaha yang dapat dipergunakan untuk keperluan umum.
Sumber: Bisnis