PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memproyeksikan permintaan proyek dari pihak pemerintah tidak akan berkurang signifikan seiring adanya kampanye Pemilu 2024. Adapun PTPP menargetkan kontrak baru sebesar Rp34 triliun pada 2023.
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan perseroan memperkirakan tidak akan terjadi pengurangan signifikan proyek dari pemerintahan. Selain itu, dia juga menyebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian PUPR masih meningkat. Dia mengatakan PTPP akan memaksimalkan proyek di Ibu Kota Negara (IKN) sehingga proyek akan cukup meningkat pada 2023. Adapun PTPP akan lebih berfokus pada area konstruksi dalam mengejar kontrak baru di 2023.
PTPP masih dalam proses beberapa tender untuk proyek IKN. Mulai dari proyek tol hingga rumah susun untuk ASN/TNI/Polri. Selain itu, PTPP juga memiliki konsentrasi pada sektor infrastruktur untuk tambang melalui anak usaha. Nilai kontrak dari infrastruktur tersebut dikatakan memiliki nilai yang cukup dominan dan signifikan.
Dia juga menyebut juga sudah mendapatkan pembayaran seiring mulai berjalannya jalur Kereta Api Makassar-Parepare. PTPP mendapatkan pembayaran dari Kementerian Perhubungan dan kontrak tersebut bersifat availability payment sehingga akan mendapat pembayaran tiap tahunnya.
PTPP akan memperhatikan faktor manajemen risiko dan juga dari sisi arus kas untuk mendapatkan dan mengelola proyek pada 2023. Profitabilitas disebut menjadi dasar utama sehingga dapat memperoleh hasil usaha yang baik.
Sumber: Bisnis