PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI), perusahaan kongsi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan kepemilikan 51 persen serta Tisco dan Xin Hai (49 persen), mengumumkan rencana perubahan pengendali perusahaan. Dalam pengumuman bertanggal 10 Maret 2023, BNSI menyampaikan rencana meningkatkan modal dasar baik saham seri A dan Seri B. Saham baru akan diambil oleh satu pihak yang mengakibatkan terjadinya perubahan pengendali.
Taixin juga akan menjadi pihak yang menyerap saham seri B yang bari diterbitkan. Setelah pengambilalihan maka 51 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan dan disetor penuh akan dimiliki Taixin (Singapore).
Pembangunan smelter BNSI diperkirakan menyerap investasi Rp37,5 triliun. Lokasi smelter berada di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). INCO telah melakukan peletakan batu pertama area pertambangan dan smelter tersebut pada awal Februari 2023 lalu. Smelter ini akan menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace (RKEF). Sedangkan kapasitas yang disiapkan yakni pemrosesan 73.000 ton bijih nikel menjadi feronikel per tahun.
Sumber: Bisnis