PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) memasang target prapenjualan (marketing sales) yang konservatif tahun ini. Emiten properti ini membidik marketing sales sebesar Rp 5 triliun.
Sekretaris Perusahaan SMRA Jemmy Kusnadi mengatakan, target tahun ini mengandalkan dari proyek-proyek eksisting. Meskipun mengandalkan proyek eksisting, SMRA masih akan melanjutkan pengembangan proyek eksisting dengan melakukan akuisisi lahan pada proyek-proyek yang sudah ada. Oleh sebab itu, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp Rp 700 miliar di 2023. Dana tersebut meningkat 11% dari anggaran tahun lalu.
Selain mengandalkan penjualan properti, tahun ini SMRA juga akan mendorong segmen pendapatan berulang. Karenanya, sebagian capex juga dialokasikan untuk properti investasi guna mengembangkan proyek pusat perbelanjaan di Summarecon Mall Bandung dan Summarecon Villaggio di Karawang.
Sementara itu, untuk target kinerja tahun ini Jemmy bilang perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 10%.
Komentar: Pendapatan SMRA pada 9M2022
meningkat 11%, hal ini ditopan oleh segmen penjualan rumah sebesar 49% yoy dan
laba meningkat 80% yoy. Angka yang di targetkan untuk pendapatan dan laba
sebesar 10% tergolong stabil. Kas internal pada 9M2022 sebesar Rp 3 Triliun
masih cukup untuk membiayai capex 2023 sebesar Rp 700 miliar, yang digunakan
untuk pengembangan proyek penjualan. Kemungkinan target laba dan pendapatan
tercapai, melihat kondisi aktivitas dan ekonomi masyarakat yang sudah pulih
dari pandemic covid -19.
Sumber: Kontan