Permintaan Tembaga Diramal Naik Hingga 15 Persen Setelah Pembukaan Ekonomi China

2023-01-13 10:10:53 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter

Harga tembaga dunia mencapai level tertinggi sejak Juni 2022. Melansir Bloomberg, Rabu (11/1), harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange menguat 2,38% menjadi US$ 9.124,5 per ton. Harga tembaga naik dalam lima hari perdagangan berturut-turut dan mengakumulasi kenaikan 10,57% sejak Kamis (5/1) pekan lalu.

Salah satu penyokong kenaikan harga tembaga adalah pembukaan kembali perbatasan dan aktivitas ekonomi di China. Analis DFCX Futures Lukman Leong mengatakan, China merupakan salah satu importir tembaga terbesar di dunia.

Pembukaan kembali perbatasan China diprediksi akan meningkatkan permintaan tembaga. Menurut Lukman, hingga Oktober 2022, China telah mengimpor sekitar 20 juta metrik ton tembaga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan pembukaan ekonomi China, diperkirakan permintaan tembaga akan meningkat sekitar 10%-15%. 

Meskipun begitu, Lukman menilai harga tembaga bisa terkoreksi jika terjadi perlambatan ekonomi global dan suku bunga tinggi. Tak hanya itu, kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di China menjelang Imlek juga berpotensi menurunkan harga tembaga. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menyoroti sisi keterbatasan pasokan tembaga. Sutopo memproyeksikan bahwa harga tembaga selama 2023 bisa kembali turun di kisaran US$ 4.000-US$ 4.500 per ton di akhir 2023.


Sumber: Kontan

Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: