Fenomena El Nino membayangi kinerja emiten yang utamanya bergantung pada ketersediaan dan harga bahan baku. Inflasi pangan bakal terjadi saat adanya El Nino yang mengganggu produksi pertanian.
Analis Maybank Investment Banking Group, Brian Lee Shun Rong menilai, inflasi pangan kemungkinan akan meningkat dalam satu atau dua bulan ke depan karena efek dasar (base effect) yang mendominasi dan fenomena El Nino yang mempengaruhi pasokan pertanian.
Menurut Brian, naiknya inflasi tahunan Indonesia karena adanya kenaikan harga bahan pangan di bulan Agustus 2023. Kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan porsi sekitar 25% dari keranjang IHK telah melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan sebesar 3,5%YoY pada Agustus 2023 karena efek basis yang lebih rendah.
Brian melihat wajar adanya inisiatif pemerintah untuk memajukan waktu peluncuran program distribusi beras di bulan September yang awalnya ditargetkan bulan Oktober 2023. Langkah pemerintah dilakukan saat fenomena El Nino tengah terjadi dan menipisnya pasokan beras dalam negeri.
Walaupun demikian, Brian mencermati bahwa inflasi tahunan Indonesia kemungkinan akan turun tajam pada bulan September karena dampak kenaikan harga bahan bakar bersubsidi pada September tahun lalu telah mereda. Lesunya pendapatan emiten sektor konsumer di paruh pertama tahun ini hanya bersifat sementara karena lebih sedikitnya hari kerja dan dampak jangka pendek kenaikan harga jual (ASP) yang terjadi dari 2022.
Sumber: Kontan