PT Bank Permata Tbk (BNLI) diketahui membukukan laba bersih sepanjang kuartal I/2023 Rp755,94 miliar, tumbuh tipis 1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari posisi sebelumnya Rp750,36 miliar.
Pertumbuhan laba yang tumbuh terbatas tersebut salah satunya didorong oleh peningkatan beban operasional selain bunga bersih yang menebal 37 persen yoy. Kemudian, bank juga mencatatkan peningkatan beban kerugian penurunan nillai aset keuangan (impairment) menjadi Rp571,18 miliar dari posisi sebelumnya Rp205,19 miliar.
Direktur Utama Bank Permata Meliza M. Rusli mengatakan bahwa pihaknya akan senantiasa mempererat sinergi dengan Bangkok Bank dalam menyediakan layanan perbankan bagi nasabah Bank Permata. BNLI diketahui telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah mencapai Rp130,07 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2023. Sejalan dengan hal tersebut, BNLI juga mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 4,9 persen secara yoy Rp252,7 triliun.
BNLI menjelaskan bahwa pihaknya terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset. Di tengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan, rasio cost to income (CIR) tercatat membaik menjadi 50,2 persen pada Maret 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 54,4 persen. Rasio BOPO juga dibukukan membaik menjadi 78,1 persen, dibandingkan dengan posisi Desember 2022 sebesar 82,4 persen.
Sumber: Bisnis