Smelter Aluminium PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) di Green Industrial Park Indonesia, Kalimantan Utara ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal II/2025 dengan total investasi keseluruhan mencapai US$2 miliar.
Direktur Adaro Minerals Totok Azhariyanto mengatakan saat ini ADMR telah menjajaki kerja sama dengan pemain lokal untuk memasok kebutuhan alumina sebesar 50 persen untuk smelter tersebut sementara sisanya masih akan mengandalkan impor.
Rencananya, pemurnian dan smelter aluminium tersebut beroperasi di kuartal II/2025 dengan kapasitas 500.000 ton di tahap pertama. Untuk memproduksi 500.000 ton aluminium dibutuhkan 1 juta ton alumina. Presiden Direktur Adaro Minerals Indonesia Christian Ariano Rachmat mengatakan alumina merupakan bahan baku pembuatan aluminium mayoritas masih diimpor, padahal Indonesia memiliki bahan mentah alumina yaitu bauksit.
Smelter aluminium ini awalnya digadang-gadang akan memproduksi green aluminimum dengan tidak memakai batu bara lagi sebagai salah satu bahan baku energi. Namun rencana itu akan terealisasi pada 2030 saat pembangkit listrik tenaga Angin milik ADMR selesai dibangun.
Sumber: Bisnis