Hapus Marketplace Fisik, BEI Tanyakan Soal Dana IPO BUKA

2025-01-10 08:03:50 - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
JAKARTA, investortrust.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan soal penggunaan dana hasil initial public offering (IPO) PT Bukalapak Tbk (BUKA) yang digunakan untuk pengembangan bisnis e-commerce.

Sebagaimana diketahui, hingga 30 Juni 2024, BUKA sudah menggunakan dana hasil IPO sebanyak Rp 11,94 triliun dari total dana hasil IPO sebanyak Rp 21,32 triliun, yang artinya dana hasil IPO  masih tersisa Rp 9,82 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan Bukalapak hanya menutup segmen bisnis penjualan produk fisik marketplace. Namun bisnis e-commerce tetap akan berjalan. Hal itu, kata Nyoman, masih relevan dengan rencana penggunaan dana hasil IPO oleh Bukalapak ke depan.

E-commerce-nya memberikan kontribusi more than 50%, dan e-commerce-nya masih akan berjalan. Kita juga tanyakan mengenai relevansi dana yang dihimpun, karena tujuannya ada untuk pengembangan e-commerce,” kata Nyoman kepada awak media di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (9/1/2024).
 
Nyoman mengaku BEI telah melakukan hearing dengan Bukalapak terkait dengan pengumuman transformasi bisnis dengan menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace. “Jadi penelaahan terhadap laporan keuangan, periode-periode sebelumnya sudah dilakukan. Sudah juga melakukan hearing, kita udah dengar pendapat dengan mereka,” terang Nyoman.

Ia menilai langkah Bukalapak ini merupakan upaya untuk efisiensi bisnis dengan mempertimbangkan segmen bisnis yang lebih memberikan pendapatan dan keuntungan yang lebih tinggi.

“Kita dengerin dulu, dan kita sudah melakukan permintaan penjelasan. Kita sudah ketemu kemarin, hearing bahwa e-commerc nya masih ada. Cuma produk atau jasa yang ditawarkan saja yang dia pilih, jadi di platformnya masih tetap ada,” tutur Nyoman.
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Berita Menarik Lainnya: