PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menuturkan bahwa nilai kerugian yang tercatat di semester I 2023 masih bisa menurun usai konsolidasi.
Direktur Utama JAST Yentoro menjelaskan laporan keuangan Juni 2023 dikonsolidasikan dengan PH1 Innovax Call Center, sehingga penjualan PH1 dan anak usaha belum masuk di laporan Juni 2023. Pada semester I 2023 ini, JAST mencetak kerugian yang membengkak sebesar 23,3% di angka Rp10,57 miliar. Pada semester I 2022, JAST mencatatkan rugi sebesar Rp 8,56 miliar.
Menghadapi hal ini JAST telah memiliki tiga strategi untuk menurunkan kerugian atau membalikkan kerugian menjadi untung di akhir 2023. Yentoro menyebutkan, strategi pertama yang diambil adalah meningkatkan target net profit margin sebesar 20%. Hal ini dilakukan untuk mengatasi kerugian dan memulihkan kesehatan keuangan.
Strategi kedua, ekspansi pasar ke Asia. JAST menilai langkah ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam meraih pangsa pasar yang lebih luas. Dengan masuk ke pasar Asia melalui anak usaha yaitu PH1, JAST dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan yang signifikan di wilayah tersebut.
Strategi ketiga, pihaknya akan melakukan pengembangan produk di bidang AI. JAST akan terus meningkatkan portofolio produk di bidang kecerdasan buatan (AI) dalam melengkapi layanan lainnya yang sudah existing. Ia menyebutkan, pengembangan produk-produk baru yang inovatif dan relevan dengan perkembangan teknologi AI akan membantu JAST tetap kompetitif dan relevan di pasar yang terus berkembang pesat.
Sumber: Kontan