JAKARTA, investortrust.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada Rp 33,96 triliun dana asing yang keluar dari pasar obligasi Indonesia. Angka ini digambarkan dalam arus dana masuk dan keluar pada instrumen surat berharga negara (SBN) secara year to date (ytd) sampai 28 Juni 2024.
“Non-residence mencatatkan net sell sebesar Rp 33,96 triliun,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Juni 2024, Senin (8/7/2024).
Jumlah tersebut berbalik dari kondisi net buy senilai Rp 79,87 triliun pada 2023, namun masih lebih kecil dibandingkan posisi net sell per Maret 2024 yang mencapai Rp 52,19 triliun dan Januari-Mei 2024 sebesar Rp 35,08 triliun.
Adapun di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,55% (ytd) ke level 380,42 dengan yield SBN pada 28 Juni 2024 rata-rata naik 33 bps sejak awal tahun.
“Untuk pasar obligasi korporasi per akhir Juni 2024, investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp 1,71 triliun (ytd),” sambung Inarno.
Pada industri pengelolaan investasi, nilai asset under management (AUM) tercatat sebesar Rp 826,07 triliun atau naik 0,16% (ytd), dengan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp 486,45 triliun atau turun 2,99% (ytd).
“Dan tercatat net redemption sebesar Rp 7,88 triliun (ytd) pada 28 Juni 2024,” imbuh Inarno.
Di sisi lain, dari pasar saham, IHSG terkoreksi 2,88% (ytd) ke level 7.063,58 namun menguat 1,33% sepanjang Juni 2024 (month to date). Nilai kapitalisasi pasar saham di Indonesia mencatatkan angka Rp 12.092 triliun atau naik 3,58% (ytd), serta membukukan net sell sebesar Rp 7,73 triliun (ytd).
Inarno meyakini, penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren yang positif, tercatat nilai penawaran umum sebesar Rp 120 triliun dengan 26 emiten baru. Sementara itu, masih terdapat 103 pipeline penawaran umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp 30,02 triliun.
Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) hingga Juni 2024 terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK. Perkembangan SCF yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM ini juga meliputi tercatatnya 548 penerbit dan 156.679 pemodal.
“Total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp 1,11 triliun sejak pemberlakuan ketentuan SCF,” pungkasnya. (CR-10)